FILM "UNTUK ANGELINE": SATU MAHA KARYA UNTUK ANAK INDONESIA
STOP KEKERASAN TERHADAP ANAK
STOP KEKERASAN TERHADAP ANAK
Rindu dengan film anak Indonesia? Well, saya rekomendasikan film berjudul "Untuk Angeline" jadi tontonan wajib keluarga Indonesia. Film ini mulai tayang serentak di Indonesia pada tanggal 21 Juli 2016 dalam rangka memperingati hari Anak Nasional Indonesia yang diperingati setiap tanggal 23 Juli (sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984).
Mengapa film "Untuk Angeline" layak untuk dijadikan tontonan wajib keluarga Indonesia? Alasan utamanya karena film tersebut terinspirasi dari kisah nyata salah satu anak Indonesia yang mengalami bentuk kekerasan fisik dan psikis dari orang orang tua (walaupun orang tua angkat). Hal ini, jelas dapat menggugah hati nurani kita sebagai penonton untuk ikut berpartisipasi aktif dalam melakukan segala macam upaya agar kekerasan terhadap anak dalam bentuk apa pun STOP di dunia ini, apalagi di bumi pertiwi kita Indonesia.
Film "Untuk Angeline" merupakan salah satu maha karya Jito Banyu, sang sutradara yang diproduseri oleh Niken Septikasari. Cerita "Untuk Angeline" sendiri ditulis oleh Lele Laila Nurazizah. Film ini didukung oleh banyak aktor dan aktris ternama, seperti: Kinaryosih (Aktris pemenang IMA 2007 untuk kategori Peran Pembantu Utama), Roweina Umboh, Hans De Kraker, Paramita Rusadi, Dewi Hughes, Kak Seto Mulyadi. Tokoh Angeline sendiri diperankan oleh Naomi Ivo yang bisa dikatakan sebagai cikal bakal pengganti aktris cilik sukses sekelas Sherina, Tasya, dan Joshua di masanya.
Dilihat
dari alur ceritanya, tindak kekerasan yang dialami oleh Angeline dipicu
oleh masalah keuangan. Di mana Terry (diperankan oleh Roweina Umboh),
ibu angkat Angeline merasa tidak suka kalau suaminya, John (diperankan
oleh Hans De Kraker) lebih menyayangi Angeline yang dianggap hanya
sekedar anak adopsi dibandingkan dengan anak bawaaannya, Kevin. Maka,
setelah John meninggal Terry dan anaknya Kevin semakin bersikap
semena-mena terhadap Angeline. Hal yang mengenaskan dalam cerita film
ini adalah sikap tidak berkeprimanusiaan Terry dan Kevin yang memaksa
Angeline untuk makan makanan kucing peliharaan mereka dan tidak
diperbolehkan makan makanan manusia (nasi sekali pun), selain tiap hari
diberi hadiah pukulan. Angeline benar-benar diperlakukan sangat buruk
karena disamakan dengan binatang.
Karakter
Angeline digambarkan benar-benar mewakili realitas karakter anak-anak
Indonesia secara umum: lugu, baik, manis, introvert, dan tak berdaya.
Hal ini, bikin hati kita teriris menyaksikan ketidakberdayaan Angeline
menerima setiap penyiksaan terhadap dirinya. Dan, saya sendiri suka
banget dengan pembawaan Roweina Umboh yang sukses abis jadi ibu super
judes juga tega sadis, Terry, ibu angkat Angeline.
Naomi Ivo, Pemeran Angelina
Yang saya rasa kurang greget adalah ending film ini yang berakhir dengan adegan ibu kandung Angeline (Samidah) berziarah ke kuburan Angeline. Menurut saya, akan lebih menghentak kalau ending film ini ditutup dengan pernyataan hakim yang menyatakan kalau Terry terbukti bersalah telah menyiksa dan membunuh Angeline lalu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Tapi, katanya sih emang ga boleh karena kasus hukum peristiwa pembunuhan Angeline masih berjalan, belum sepenuhnya tuntas disebabkan terdakwa naik banding.
Acara pers conference film "Untuk Angeline" diselenggarakan di Plaza Senayan yang dihadiri oleh para tokoh pemeran film "Untuk Angeline". Selain itu, juga sejumlah tokoh baik dalam industri perfilman maupun tokoh masyarakat, bahkan saya juga lihat ada pejabat pemerintah yang hadir, yaitu Ibu Yohana Yembise (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
Sayangnya, saya hanya sempat berfoto ria dengan Teuku Rifnu Wikana sebagai Santo (Ayah Kandung Angeline) bersama teman-teman KOPI. Pas ketemu dengan beliau, serentak kami bilang: "Nah, ini diaa ... penyebab penderitaan Angeline!". Dan, kami tertawa bersama sebelum foto.
Oya, tips dari saya kalau mau nonton film "Untuk Angeline", bawa tisu yang banyak. Dijamin deh, pada nangis bombay ... dan, mari kita lakukan STOP KEKERASAN TERHADAP ANAK INDONESIA atau di mana pun di dunia ini!
EmoticonEmoticon